Selasa, 11 Juni 2013

sejara eropa



Peninggalan Budaya Romawi kuno

  1. Seni Bangunan:
    Bangsa Romawi memiliki keahlian yang tinggi dalam bidang seni bangunan-mereka telah menemukan sistem beton sehingga bangunan-bangunan mereka bertahan beberapa abad dan dapat ditemukan bekas-bekasnya sekarang. Peninggalan bangunan-bangunan Romawi itu antara lain:
    • Puluhan kuil yang bertebaran di kota Roma
    • Pantheon yaitu rumah dewa bagi bangsa Romawi.
Pantheon merupakan salah satu wujud prestasi arsitektur bangsa Romawi.Selain Pantheon, bangsa Romawi juga meninggalkan karya arsitektur lain seperti saluran air (aqueduct) yang masih digunakan hingga sekarang.
Dalam bahasa Latin dan Yunani, pantheon berarti “kuil semua dewa”. Marcus Vipsanius Agrippa, seorang diplomat dan jenderal, membangun Pantheon pada tahun 27 SM. Pantheon dibangun untuk memperingati kemenangan tentara Octavianus dalam Pertempuran Actium yang berlangsung pada tanggal 2 September 31 SM. Pertempuran ini terjadi antara tentara Oktavianus melawan pasukan gabungan Mark Antony dan Cleopatra. Pantheon yang dibangun oleh Agrippa hancur pada tahun 80 M akibat kebakaran besar. Pantheon yang masih bertahan hingga kini merupakan struktur yang dibangun kembali pada tahun 125 M oleh Kaisar Hadrian. Arsitek Hadrian mengikuti desain Pantheon persis seperti prasasti yang ditinggalkan oleh Marcus Vipsanius Agrippa. Hadrian memberikan kredit kepada Marcus Agrippa dengan ukiran “Dibuat oleh Marcus Agrippa, anak Lucius, pada masa jabatan konsul ketiga” di pintu masuk Pantheon. Sejarawan menganggap Pantheon adalah tempat pemujaan karena merupakan tempat semua dewa dan dewi Romawi kuno.
    • Limes yaitu tembok pertahanan yang panjangnya puluhan kilometer, lebar 2,5 m dan tingginya
o   Amphiteater dan Colloseum yaitu bangunan berbentuk stadion yang dapat menampung ratusan ribu penonton. Bangunan itu berfungsi sebagai tempat untuk pertunjukan hiburan. Colosseum adalah sebuah peninggalan bersejarah berupa gedung pertunjukan yang besar berbentuk elips yang disebut amfiteater atau dengan nama aslinya Flavian Amphitheatre. terletak di ibukota negara Italia, Roma, yang didirikan oleh Raja Vespasian pada masa Kekaisaran Romawi dan diselesaikan oleh anaknya Titus. Koloseum dirancang untuk menampung 50.000 orang penonton. tempat penyelenggaraan sebuah pertunjukan yang spektakuler, yaitu sebuah pertarungan antara binatang (venetaiones).  Selama ratusan tahun itu, diperkirakan ribuan orang maupun binatang mati di pertunjukkan Koloseum.Baik kaisar maupun masyarakat Romawi pada umumnya menyenangi hiburan. Pertunjukan di Collosium itu antara lain Chairot yaitu kereta perang yang ditarik oleh beberapa ekor kuda, gladiator yaitu perkelahian antara manusia dengan manusia:
    • Circus Maximus untuk pertunjukan hiburan sirkus.
    • Forum Romanum yaitu gedung pemerintahan.
    • loaca Maxima adalah saluran pengairan untuk menyalurkan kelebihan air hujan yang hingga sekarang terpelihara dengan baik.
    • Aquaduk yaitu bangunan saluran air bersih. Bangunan fisik yang dibangun oleh Romawi memiliki multi fungsi contoh: jalan raya di atas untuk mempercepat gerakan tentara dari pusat ke daerah sedangkan di bawahnya untuk keperluan irigasi. Salah satu jalan raya yang kuat yaitu Via Apia yang masih terpelihara hingga sekarang.
      .
  1. Seni Sastra
    Pada awalnya perkembangan karya sastra Romawi mendapat pengaruh yang kuat dari Yunani namun berangsur-angsur karya sastranya menampakkan ciri khas Romawi. Selain penulisan buku Aeneis karangan Vergelius dan karya Yulius Caesar berjudul De Bello Gallica masih banyak karya sastra yang dihasilkan oleh para pujangga Romawi kuno. Antara lain:
    • Horatius dengan karyanya berjudul Oda
    • Livius, seorang sejarahwan yang menulis buku berjudul Magnum Opus
    • Lucretuis, seorang filsuf dan penyair. Yang mengembangkan ajaran filsuf Yunani terkenal yaitu Epi Curuc karyanya berjudul Hukum Alam ditulis dalam bentuk puisi yang mengupas materi itu terdiri dari atom.
    • Ovidius menghasilkan karya sastra berjudul Metamorphoses.
    • Cicero yang ahli pidato dan memperoleh gelar “Bapak Prosa Latin”.
    • Quintilianus, seorang Orator terkenal dan guru retotika karya utamanya berjudul Institutio Oratorio menjadi buku pelajaran baku pidato Latin.
    • Seneca seorang penulis dan pengacara, hasil karyanya disebut Dialog. Ia adalah guru kaisar Nero.
      .Demikian uraian mengenai seni sastra. Apakah Anda tertarik untuk mempelajari lebih jauh mengenai karya sastra para pujangga Romawi? Jika ya, pinjamlah di perpustakaan sekolah penyenggara, mungkin ada buku-buku yang Anda inginkan. Peninggalan budaya selanjutnya yang dapat Anda pelajari adalah ilmu pengetahuan.
      .
  2. Ilmu Pengetahuan
    Dalam bidang ilmu pengetahuan bangsa Romawi meneruskan pengetahuan yang telah berkembang pada jaman Yunani kuno. Diantara para ilmuwan Romawi antara lain Galen, ahli dalam bidang obat-obatan, anatomi, dan fisiologi. Lucretius yang mengikuti jejak Epicurus dan berpendapat materi itu terdiri dari atom.



    Bangsa Romawi lebih menekankan segi kepraktisan, bukan teori semata. Sumbangan bangsa Romawi di bidang kedokteran dan obat-obatan sangat besar bagi dunia sekarang. Merka telah menggunakan radas kedokteran seperti pada gambar di atas. Radas kedokteran tersebut ditemukan di Pompeii, salah satu diantara 200 perkakas kedokteran untuk memeriksa bagian dalam ibu yang mengandung. Radas yang disebut spekulum ini menyerupai radas yang digunakan jaman sekarang.

    Pada gambar 5.23 di atas adalah alat-alat bedah antara lain jepitan (Tweezer). Para dokter berhasil melakukan operasi gondok, amandel, dan batu ginjal. Para dokter berhasil menolong kelahiran seorang bayi yang tidak dapat dilahirkan secara normal yang disebut operasi caesar (disebut demikian karena pertama kali untuk melahirkan Yulius Caesar).
    Banyak istilah-istilah kedokteran sekarang yang menggunakan bahasa Latin. Pendidikan sangat diperhatikan yang mengajarkan tentang hukum, bahasa, pengetahuan obat-obatan, berpidato, patriotisme dan pendidikan jasmani sehingga lahirlah istilah “mensana in corporesano”. Tahukah Anda, apa arti ungkapan tersebut? Majunya peradaban Romawi juga dibuktikan melalui tata pemerintahan yang teratur, militer yang tangguh dan hukum yang mantap seperti yang dapat Anda pelajari berikut ini.
    .
  3. Pemerintahan, Militer dan Hukum
    Tata pemerintahan Romawi tersusun rapi yang dijalankan dengan beberapa sendi
    sebagai berikut:
    • pemerintahan sentralisasi, berpusat pada kaisar.
    • pelaksanaan ketertiban dan keamanan secara ketat.
    • komunikasi antara pemerintah pusat dengan daerah terpelihara dengan baik didukung oleh jalan yang baik.
    • secara berurutan dari imperium-pretectur-dioceses-propinsi.
    • untuk mempertahankan kekuasaan atas wilayah yang sangat luas dirempuh siasat devide et impera yang kemudian banyak ditiru oleh bangsa-bangsa yang mempraktekkan penjajahan misalnya Belanda di Indonesia.
Bangsa Romawi mampu mengorganisir kekuatan militernya dengan rapi. Istilah-istilah yang digunakan itu masih dikenal dalam dunia militer hingga sekarang misalnya legiun, devisi, kavaleri, infantri dan lain-lain. Semangat bela negara yang disebut patria protesta ditanamkan sedini mungklin terhadap warga negaranya. Istilah tersebut berkembang menjadi kata patriot yang Anda kenal di Indonesia.
Di bidang hukum bangsa Romawi memberikan sumbangan yang besar dalam menegakkan keadilan. Konsep bahwa semua orang sama di depan hukum serta adanya asas praduga tak bersalah telah dikembangkan pada hukum Romawi kuno.
Hukum Romawi adil dan manusiawi. Hukum Romawi berkembang melalui proses sejarah yang panjang sejak pertengahan abad 5 SM sampai lahirnya kitab hukum jaman kaisar Yustinianus abad 6 masehi. Kaisar Yustinianus mengkodifikasikan (membukukan) hukum-hukum Romawi dari kaisar-kaisar yang memerintah sebelumnya. Kodifikasi hukum itu disebut Corpus Yuris atau Codex Yustinianus. Codex berisi kumpulan hukum dasar atau konstitusi 43 sejak jaman Theodosius. Selain Codex ada Pandect yaitu kumpulan pendapat para ahli hukum. Codex Yustinianus dijadikan dasar penyusunan Codex Napoleon yang dikembangkan lebih lanjut menjadi hukum modern hingga sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar